whiteclaycreekgolfcourse.com – Banjir Parah di Jakarta, 56 RT Terendam dan 6 Jalan Macet Total Jakarta kembali di sapa banjir hebat. Hujan yang mengguyur sejak di ni hari bikin 56 Rukun Tetangga (RT) tenggelam dalam genangan air yang gak pandang bulu. Gak cuma permukiman warga yang kena imbas, tapi juga 6 ruas jalan utama lumpuh total. Aktivitas warga terganggu, dan Jakarta seperti biasa kembali di uji oleh kiriman air dari langit yang gak bisa di tolak.
Kondisi ini bukan pertama kali terjadi, namun tetap bikin warga geleng-geleng kepala. Padahal belum masuk musim penghujan puncak, tapi air sudah naik tanpa permisi.
Genangan Menyebar, Warga Jakarta Terjebak
Banjir kali ini gak datang pelan-pelan. Dalam hitungan jam, air sudah masuk ke rumah warga. Beberapa wilayah seperti Cipinang Melayu, Kampung Pulo, dan Cawang menjadi titik terparah. Air dengan cepat merangkak naik hingga ke lutut, bahkan di beberapa tempat sudah setinggi pinggang orang dewasa.
Warga pun di buat pontang-panting. Banyak yang terpaksa mengungsi ke tempat lebih tinggi. Barang-barang di selamatkan seadanya, sebagian harus rela rusak atau hanyut terbawa arus. Beberapa sekolah terpaksa meliburkan kegiatan tatap muka karena akses jalan sudah gak bisa di lalui.
Meski bantuan mulai berdatangan, banyak warga yang mengeluhkan lambatnya penanganan awal. Sebagian merasa kecewa karena peringatan di ni yang minim membuat mereka tidak siap menghadapi banjir sebesar ini.
Jalanan Jadi Lautan, Kendaraan Mati Gaya
Kalau kamu kebetulan berada di Jakarta pagi tadi, pemandangan jalan berubah drastis. Beberapa ruas seperti Jalan Daan Mogot, Jalan Raya Bekasi, dan Jalan Jatinegara Barat berubah menjadi kolam dadakan. Kendaraan mogok berderet, motor di tinggal, dan mobil mengular tanpa bisa bergerak.
Lalu lintas total lumpuh. Waktu tempuh yang biasanya cuma 30 menit bisa berubah jadi 3 jam. Bahkan ada yang harus mendorong motornya sambil basah kuyup. Aplikasi navigasi pun tak banyak membantu, karena hampir semua jalur alternatif juga terkena imbas.
Situasi ini bikin masyarakat kesal bukan main. Banyak pekerja yang telat masuk kantor, dan para pedagang kecil kehilangan penghasilan karena toko tidak bisa buka.
Pompa Aktif Tapi Gak Ngefek Banyak
Pemerintah daerah mengklaim puluhan pompa air telah di aktifkan. Namun, genangan tetap tinggi di sejumlah lokasi. Banjir Parah di Jakarta Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, seberapa efektif sistem pengendali banjir yang selama ini di banggakan?
Beberapa titik pompa di sebut mengalami kendala teknis, dan ada pula laporan soal listrik padam di rumah pompa tertentu. Ini makin memperparah situasi, karena air gak bisa cepat surut meski hujan telah reda sejak pagi.
Selain itu, sedimentasi di saluran air dan sampah yang menumpuk juga di sebut-sebut sebagai biang kerok kenapa air begitu lambat mengalir. Warga pun ramai-ramai menyoroti buruknya sistem drainase di beberapa wilayah langganan banjir.
Sekali Hujan, Jakarta Langsung Kewalahan
Fenomena ini seakan jadi pengingat bahwa Jakarta tetap rentan meski sudah berkali-kali mengalami hal serupa. Hujan deras satu malam saja cukup untuk melumpuhkan sebagian besar wilayah. Apalagi kalau datang dalam intensitas yang lebih panjang?
Isu perubahan iklim, tata ruang kota, dan pembangunan yang kurang memperhatikan daerah resapan kembali mencuat ke permukaan. Banyak pihak menilai bahwa selama akar persoalan belum di benahi, Jakarta akan terus di kejar air setiap tahunnya.
Warga juga makin jenuh dengan janji-janji manis yang tidak pernah benar-benar terasa dampaknya. Dari pemimpin lama hingga yang baru, solusi banjir masih terasa setengah hati.
Kesimpulan
Banjir besar yang melanda Jakarta kali ini seolah menjadi babak lanjutan dari cerita lama yang terus berulang. 56 RT terendam, 6 jalan utama lumpuh, dan ribuan warga kembali di hantui keresahan setiap hujan turun. Meski berbagai upaya telah di lakukan, nyatanya belum cukup menahan laju air yang makin tak tertebak.
Banjir bukan cuma tentang genangan, tapi juga soal nasib, harapan, dan tanggung jawab. Warga butuh lebih dari sekadar pompa aktif dan bantuan darurat. Yang mereka mau: solusi nyata yang bisa membuat tidur lebih tenang meski hujan turun sepanjang malam.